Kamis, 13 November 2014


LAPORAN PRAKTIKUM
Kuliah Kerja Lapang (KKL)
Wisata Pemandian Air Panas Cangar
Lumut, Lichen dan Jamur

Dosen Pengampu:
Drs.Sulisetjono, M.Si
Ainun Nikmati Laily, M.Si


Disusun Oleh:
Ario Miftakhul Hikmah          (13620025)
Leni Susilo                              (13620094)
Nanik Nur Agustin                 (13620106)
Ahmad Zainuri                        (13620107)
Siti Mufidatunniswah              (13620123)


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2014 



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Firman Allah SWT dalam Quran-Nya surat Al-An’am ayat 141, yang berbunyi:
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۚ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ ۖ وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ                                   Artinya:                                                                                                          
“Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beranekaragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
          Ayat diatas menjelaskan bahwasannya Allah yang menciptakan pohon kurma dan pohon-pohon lain dengan berbagai macam buahnya dan beranekaragam bentuk, warna, dan rasanya. Hal itu agar menarik perhatian hamba-Nya dan menjadikan mereka beriman, bersyukur dan bertakwa kepada-Nya. Pohon-pohon yang telah diciptakan Allah tersebut memiliki manfaat bagi kehidupan manusia seperti pohon kurma (Phoenix dactylifera).
          Ketersediaan sumber alam yang melimpah terdapat di Negara Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak  keanekaragaman flora dan fauna lebih dari negara-negara yang lain. Dengan letak geografisnya yang mendukung, berbagai macam organisme dapat berhabitat di dalamnya. Kekayaan sumber daya alam juga mengindikasikan kekayaan hayatinya.
                                 Mengamati dan menelitinya merupakan hal yang perlu untuk dilakukan, agar pengetahuan mengenai objek-objek yang diamati, baik meliputi klasifikasi, jenis, morfologi sera anatomi, dan manfaatnya dapat diketahui sehingga menghasilkan manfaat baik bagi masyarakat dan kehidupan di alam ini.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian kali ini adalah?
1.      Bagaimana bentuk morfologi  jamur, lichen, dan  lumut yang ditemukan di Taman Hutan Raya R. Soerjo Dusun Cangar Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur dan bagaimana reproduksinya?

1.3  Tujuan
Tujuan diadakanya penelitian ini adalah studi lapangan keanekaragaman Fungi, Lichens dan Lumut yang berhabitat di Taman Hutan Raya R. Soerjo Dusun Cangar Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.

1.4  Manfaat
Manfaat dari diadakannya penelitian ini antara lain ;
a. Sebagai pelengkap dalam memenuhi perkuliahan, terutama mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Rendah (TTR)
b. Menambah wawasan mahasiswa terutama mahasiswa biologi mengenai keanekaragaman Fungi,  Lichen dan Lumut.






BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Fungi
Fungi  adalah organisme heterotrof, mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut saprofit.  Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan kedalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi, mereka dapat sangat menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan kita bilamana mereka membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lain (Campbel, 2000).
Beberapa fungi, meskiput mereka saprofitik, dapat juga menyerbu inang yang hidup lalu tumbuh dengan subur disitu sebagai parasit. Sebagai parasit, mereka menimbulkan penyakit pada tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Fungi menempati lingkungan yang beragam dan berasosiasi secara simbiotik dengan banyak organisme. Meskipun paling sering ditemukan dihabitat darat, beberapa   fungi hidup dilingkungan aquatik. Dimana fungi tersebut berasosiasi dengan dengan organisme laut air tawar serta bangkainya (Campbell, 2000).
Fungi merupakan organisme yang mirip tumbuhan tetapi tidak memiliki klorofil. Dalam klasifikasi sistem tiga kingdom, jamur dikelompokkan sendiri dan terlepas dari kelompok plantae karena jamur tidak berfotosintesis dan dinding selnya bukan dari selulosa ( J. Michael, 2008).
Fungi  hidup tersebar dan terdapat ditanah, air vegetasi, badan hewan, makanan, bahkan ditubuh manusia. Fungi  dapat tumbuh dan berkembang biak pada kelembaban dan pada suhu yang tinggi. Fungi  memiliki peran masing-masing dihabitatnya baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung (J. Michael, 2008).
1.2 Lumut
Lumut merupakan jenis tumbuhan rendah yang beradaptasi dengan lingkungan darat dan mempunyai perkembangan lebih tinggi daraipada thalophyta.  Pada umumnya tumbuhan lumut menyukai tempat-tempat lembab dan basah didataran rendah dan dataran tinggi. Tumbuhan  lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b. Lumut merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan lumut berkormus dan berthalus. Lumut dapat beradaptasi dengan tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa (Tjitrosoepomo, 1989).
Reproduksi lumut bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran keturunan dan metagenesis. Reproduksi aseksual dengan spora haploid yang dibetuk dalam sporofit. Reproduksinya secara seksual dengan membentuk gamet-gamet dalam gametofit. Ada dua macam gametangium yaitu arkogonium (gametangium betina), bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut leher  dan antheredium (gametangium jantan) berbentuk bulat seperti roda. Jika antheredium dan arkegonium dalam satu individu tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis). Jika dalam satu individu hanya terdapat antheredium atau arkogonium saja tumbuhan lumut disebut berumah dua (diesis) (Sulisetjino,2011).
1.3 Lichen
Menurut (Sastrahidayat, 2010) liken merupakan jamur yang bersimbiosis dengan alga, dengan jumlah sepesies lebih dari 16.000 spesies yang telah diketahui. Mereka menduduki niche ekologi dan telah merupakan kelompok yang terpisah. Liken biasanya mempunyai patner jamur Ascomycetes atau Basidiolichenes.
Menurut (Suhono, 2012) lichen (latin=lumut pohon) merupakan organisme simbiosis yang terdiri atas benang-benang fungi (hifa) dan alga hijau atau alga hujau-biru mikroskopis yang hidup bersama sdan berfungsi sebagai satu indifidu. Tubuh liken disebut talus dan tidak menyerupai komponen alga maupun fungi.  Liken tumbuh dengan cepat pada bebatuan, tanah, pohon, atau setruktur artifisial apapun. Mereka dapat hidup di kondisi ekstrim seperti di Afrika, Amerika, bahkan padang pasir. Organisme ini berperan penting sebagai vegetasi perintis di beberapa habitat, karena kemampuannya melakukan infasi pertama pada batu atau tanah yang baru terkena sinar matahari.
Terdapat sekitar 13.500 sepesies liken di permukaan bumi, yang sebagian besar dipelajari di belahan bumi empat musim. Untuk memudahkan dalam mempelajarinya, liken di kelompokkan berdasarkan bentuk hidupnya. Ada tiga kelompok, yaitu crustose, foliose, dan fruticose. Namun, ketiga bentuk ini tidak dapat dijadikan dasar taksonomi liken, karena liken yang tergolong satu suku atau bahkan satu marga dapat berbentuk crustose, foliose, dan fruticose. Banyak ahli liken menambahkan satu bentuk lagi yaitu squamulose. System pengklasifikasian liken masuk dalam system klasifikasi fungi. (Suhono, 2012)
Tubuh talus Lichen sangat berbeda dari Fungi dan Alga lainnya. Jenis ini merupakan tumbuhan dengan bentuk dan pertumbuhan yang sederhana. Pada tipe Lichen dengan talus lembaran, talus seluruhnya melekat dengan sisi bawahnya pada alas sedangkan tipe Lichen dengan talus berbentuk semak-semak, hanya pangkal talus saja yang melekat pada alas dan ujungnya tetap bebas dan bercabang-cabang seperti batang tanaman tingkat tinggi (Hasnunidah,2009).
Liken dapat tumbuh pada kondisi ekstrem seperti Benua Arktika, Antartika bahkan padang pasir. Organisme ini berperan penting sebagai fegetasi perintis di beberapa habitat karena kemampuannya melakukan invasi pertama pada batu atau tanah yang beru terkena sinar matahari. (Suhono, 2012).
BAB III
METODE PENELITIAN
2.1    Waktu dan Tempat
Studi lapangan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 09 November 2014 yang bertempat di daerah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R.Soeryo Cangar Batu Malang.
2.2    Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan sebagai penunjang dalam studi lapangan ini adalah:
1.    Alat tulis menulis                                            1 buah
2.    Alat dokumentasi (kamera digital)                 1 buah
3.    Kantong plastik                                               1 buah
4.    Buku identifikasi                                            1 buah

2.3    Cara Kerja
Langkah-langlah kerja pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Dicari lichen, lumut (bryophyta), dan jamur (fungi) dengan menusuri jalan di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R.Soeryo Cangar Batu Malang.
2.      Diambil gambar lichen, lumut (bryophyta), dan jamur (fungi) dengan kamera digital pada setiap spesies yang ditemukan.
3.      Dimasukkan hasil temuan ke dalam kantong plastik (cuma beberapa saja, demi menjaga kelestarian).
4.      Setelah sampai di laboratorium, dilakukan pengamatan dan dicatat ciri-cirinya secara kelompok.
5.      Dibedakan berdasarkan spesies masing-masing, diklasifikasi kemudian dideskripsikan.
6.      Dibagi setiap kelompok untuk dibahas di dalam laporan hasil studi lapangan.
BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
4.1.1 Pamelia sp
Gambar Pengamatan
Gambar Literature
Keterangan
 
(Rhoades, 2010)
1.      Tipe foliose
2.      Bentuk lembaran
3.      Warna hijau pudar
4.      Menempel pada substrat

Klasifikasi:
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Ascolichenes                      
                              Ordo : Lecanorales
Famili : Parmeliaceae
Genus : Parmelia
Spesies : Parmelia sp
(Suhono, 2012)
4.2 Marchantia sp
Gambar pengamatan
Gambar literature
Keterangan


(Rhoades, 2010)
1.      Seperti lembaran
2.      Menempel pada bebatuan
3.      Bewarna hijau gelap, pipih, dan bercabang dikotom.
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi: Bryophyta
Class: Hepaticae
Ordo: Marchantiales
Famili: Marchantiaceae
Genus: Marchantia
                        Spesies: Marchantia sp.
(Kordyanto, 2006)




4.3 Neurospora crassa
Gambar pengamatan
Gambar literature
Keterangan

(Pandey, 2004)
1.      Warna jamur orange
2.      Tekstur jamur halus


Klasifikasi :
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Sordaliares
Filum : Sordariaceae
Genus : Neurospora
Spesies : Neurospora crassa
(Pandey, 2004)



4.2 Pembahasan
4.2.1 Parmalia sp.
Parmelia merupakan spesies lichen yang berbentuk daun atau foliose, merupakan simbion dari alga coklat, sehingga warna tubuh buah menjadi coklat. Terkadang alga hijau juga merupakan simbionnya. Genus parmelia merupakan marga lichen yang besar penyebarannya, jenis-jenis ini memiliki thallus berbentuk foliose atau lobatus. Terdapat substrat rhizene. Photobion parmelia adalah ganggang hijau golongan Trebouxioid, spora tunggal, berbentuk elips, dan berjumlah 2-9 per askus (Suhandono, 2012).
Jenis ini banyak di Indonesia, tumbuh pada batang tanaman dan kayu yang telah lapuk dan juga di bebatuan. Tubuh buah mengkerut dengan tepian putih. Kerutan tubuh buah berbentuk mirip mangkuk. Thallusnya berbentuk foliose, berwarna abu-abu, atau putih hijau, dan memiliki rhizome dibagian bawah yang berfungsi sebagai alat pelekat pada pohon atau bebatuan. Berkembangmbiak secara fragmentasi, thallus membentuk soredia, atau askokarp (aphothesium) (Suhandono, 2012).
Lichen ini tumbuh dalam koloni pada batang tumbuhan. Daerah dengan kelembapan tinggi amat disukainya, terutama ditepian sungai. Lichen kerut berkembang biak dengan 2 cara, yaitu secara seksual dan aseksual. Aphotesia muncul pada tubuh buah dengan bentuk mangkuk berisi askus. Askus berisi spora dengan bentuk lonjong. Pemkembangbiakan secara aseksual atau vegetatif  dilakukan dengan pemisahan bagian tubuh yang kemudian tumbuh menjadi individu baru (fragmentasi) (Suhono, 2012).
Berdasarkan hasil pengamatan kemarin, lichnes ini ditemukan hidup menempel bada ranting pohon dan bentuknya seperti lembaran daun, atau yang dikenal dengan foliose, memiliki akar yang biasa disebut dengan rhizenes, dan berwarna putih kehijau-hijauan. Hasil ini telah sesuai dengan literature menurut Suhandono (2012) yang menyatakan bahwa lichen foliose memiliki struktur seperti lembaran daun  yang mengkerut berputar, bagian atas dan bawahnya berbeda. Lichen ini melekat pada ranting dengan rhizenes yang berfungsi untuk mengabsorbsi makanan.
4.2.2 Marchantia sp.
Berdasarkan hasil identifikasi yang telah kami lakukan mengenai fungi, lumut dan lichen pada species Marchantia sp. yang tergolong lumut pada kelas Hepaticopsida (lumut hati), dari salah satu anggota kelompok kami menemukan Marchantia sp. di hutan yang berada di Cangar, menempel pada bebatuan. Lumut ini sering kami jumpai pada saat melakukan penjelajahan di hutan Cangar. Marchantia sp. memiliki ciri-ciri yaitu tubuh tersusun dari talus dorsal ventral yang berwarna hijau gelap, pipih, bercabang dikotom, mempunyai rhizoid pada bagian ventral serta gametofit dan gemma pada bagian dorsalnya. Rhizoid pada tanaman ini adalah akar semu. Gemma adalah spora yang berbentuk seperti mangkuk yang terdapat pada bagian tengah lumut pada sisi dorsal. Gemma ini berfungsi sebagai alat perkembang biakan secara vegetatif pada Marchantia sp.
Marchantia sp. merupakan kelompok dari kelas Hepaticopsida (lumut hati) yang mempunyai bentuk tubuh seperti lembaran dan menempel pada permukaan tanah, pohon atau tebing. Rhizoid dari tanaman ini berfungsi untuk menempel pada substrat dan menyerap zat-zat makanan. Marchantia sp. tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dari tanaman dengan membentuk gemma (kuncup) dan secara generatifdengan membentuk gamet jantan dan gamet betina. Marchantia sp. sering digunakan sebagai indikator daerah yang lembab dan dapat dipakai sebagai obat hepatitis (Indah, 2009).
Lumut hati diperkirakan mencapai 6.500 species yang tergolong dalam kelompok lumut yang berbentuk talus, talus limut hati berlobus. Lumut hati (Marchantia sp.) hidup menempel di atas permukaan tanah yang lembab, ditebing yang basah, atau terapung di atas permikaan air. Marchantia sp. tidak memiliki batang dan daun. Lumut ini bereproduksi secara vegetatif yang membentuk kerap, di dalam sporangia beberapa lumut hati sel-selnya membentuk kumparan yang muncul dari kapsul, ketika kapsul tersebut membuka, membantu menyebarkan spora (Campbell, 2003).
Marchantia sp. dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit hati atau hepatitis C, antivirus dalam tumbuhan ini berguna untuk menangkal pertumbuhan virus pada hati, selain itu tumbuhan ini juga bermanfaat untuk menhilangkan racun gigitan ular pada tindakan pertama.Lumut ini berfungsi sebagai antimikroba, antivirus dan antibakteri (Tjitrosoepomo. 1995).
4.2.3 Neurospora crassa
Selain menemukan spesies lumut dan lichen, salah satu anggota kelompok kami menemukan spesies jamur Neurospora crassa pada batang jagung rebus yang berada pada rerumputan di jalan sekitar taman, dekat dengan pemandian tersebut. Neurospora merupakan jamur sejenis jamur oncom. Neurospora adalah organisme yang pertumbuhannya sangat cepat tetapi askosporanya membutuhkan perlakuan khusus. Sel hifanya memiliki inti banyak (multinucleat). Miseliumnya berpigmen dengan jumlah pigmen bervariasi tergantung substratnya. Neurospora crassa bersifat octosporous, hermaphrodit dan heterothallic. Unsur betinanya diwakili oleh protoperithecia, dimana setiap multinucleat askogonium ditempelkan.
Rhizopus, Amylomyces, Mucor, Monascus dan Neurospora telah berperan sebagai mikoflora. Dalam kehidupan sehari-hari kapang Neurospora telah memegang peranan penting terutama dalam pengolahan makanan  fermentasi.  Kapang Neurospora telah dimanfaatkan untuk membuat oncom yang sangat populer bagi masyarakat. Beberapa strain dari Neurospora crassa, dapat mengkonversi selulosa dan hemiselulosa menjadi ethanol. Selain itu, jamur oncom ini juga digunakan sebagi objek penelitian genetika(hidayat. 1995).
Neurospora crassa dikenal pula sebagai kontaminan, terutama di dalam laboratorium. Kapang dari Genus Neurospora telah lama diketahui dan telah dipelajari sejak 1843.  Spesies N. crassa telah banyak digunakan di dalam penelitian laboratorium sejak 1941.  Pertumbuhan jamur ini yang sangat pesat, warna jingganya yang khas, serta bentuk spora (konidia) yang berbentuk seperti tepung merupakan ciri-ciri khas kapang ini. Habitatnya yaitu tumbuh pada kawasan subtropis dan  tropis (Setiowati, 2007).












  
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan KKL Taksonomi Tumbuhan Rendah ke-2 yang bertempat di Wahana wisata Pemandian Air Panas Cangar dan Kawasan Hutan Lindung Cangar Kota Wisata Batu, Malang, Jawa Timur dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.      Dari hasil KKL di hutan lindung Cangar didapati beberapa jenis Lichen yang tersebar menyeluruh di pepohonan hutan, ini diakibatkan mungkin karena saat KKL merupakan musim reproduksi lichen, dan hutan cangar termasuk dalam hutan lindung, ini mengakibatkan pertumbuhan lichen dan tumbuhan rendah lainnya tumbuh subur di daerah tersebut, saat penelitian KKL didapati 3 jenis dari lichen yaitu, crustose, foliose, dan fructucose dengan berbagai spesies yang didapati.
Jenis Lichen yang ditemukan dalam penelitian ini adalah lichen tipe foliose  yang menempel di pepohonan, dan batang pohon yang jatuh di hutan, spesiesnya adalah Parmelia sp.
2.      Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab seperti di daerah dataran tinggi seperti pegunungan dan hutan lindung. Lumut umumnya di area berpohon-pohon dan di tepi arus sungai juga terdapat. Lumut yang didapatkan saat penelitian langsung termasuk sangat lengkap, terdapat lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk yang sangat banyak. Salah satunya Marchantia sp.
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya (Suryadi, 2004).
3.      Dari penelitian yang dilakukan di  hutan lindung Cangar didapati beberapa jenis Jamur yang ada di kawasan tersebut, Jamur biasanya hidup di lingkungan yang lembab. Terdapat beberapa macam jamur yang ada di kawasan tersebut, terdapat beberapa dari jamur phylum Ascomycota namun kebanyakan dari phylum basidiomycota. Salah satu spesies yang ditemukan adalah Neurospora crassa.
Jamur hampir dapat ditemukan di seluruh bagian hutan, ini diakibatkan mungkin karena waktu kegiatan KKL merupakan puncak dari masa penyebaran jamur itu sendiri, dan dari sisi lain memang hutan cangar merupakan hutan yang masih alami dan masih banyak tumbuhan yang hidup di kawasan tersebut.
5.2 Saran
Penelitian ini masih terbatas pada spesies-spesies tertentu, untuk kedepannya lebih memperbanyak penelitian dengan spesies-spesies yang lebih banyak pula.







DAFTAR PUSTAKA
Birsyam, Inge L. 1992. Botani Tumbuhan Rendah. Bandung: ITB
Hasnunidah, Neni.2009.Botani Tumbuhan Rendah. Bandarlampung: Unila
Hidayat, Estiti.1995.TaksonomiTumbuhan (cryptogamae).Yogyakarta:UGM Press
J. Michael, Palazar Jr.2008. Dasar-Dasar Mikro Biologi. Jakarta Universitas IndonesiA
Indah, N. 2009. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah (Schyzophyta,Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Jurusan Biologi FP MIPA Institut Keguruan Ilmu Pendidikan PGRI Jember
Neil A, Campbel. 2000. Campbel Edisi Ke 5. Jakarta: Erlangga
Setiowati, Jati Wijaya. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta: Azka Press
Suhono, B. (2012). Ensiklopedia Biologi Dunia Tumbuhan Runjung Dan Jamur. Jakarta: Lentera Abadi.
Sulisetijono. 2009. Bahan Serahan Lumut. Malang. UIN Pres
Tjitrosoepomo,Gembong.2009.Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta:UGM Press

1 komentar:

  1. The casino is rigged - DrmCMD
    The casino is rigged. 전주 출장안마 1 day ago. 포천 출장마사지 충주 출장마사지 양주 출장마사지 1 day ago. 1 day ago. 1 day ago. 1 day 안산 출장샵 ago. 1 day ago. 1 day ago.

    BalasHapus